Jumat, 20 Juli 2012

Lagi, Demo Penolakan Kenaikan BBM THURSDAY, 15 MARCH 2012 07:43 Indralaya, Palembang Pos Penolakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sumsel kembali terjadi. Terkini, penolakan dilakukan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Komisariat Sriwijaya dan mahasiswa Universitas Musi Rawas. Kedua kelompok mahasiswa ini kemarin (14/3) melakukan aksi damai di daerah masing-masing. HMI Komisariat Sriwijaya demo di depan Tugu Patung di Timbangan 32 Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), mahasiswa Universitas Musi Rawas melakukan aksi di Simpang Tiga RCA dan Lapangan Merdeka, Musirawas. Aksi HMI Komisariat Sriwijaya dimulai dengan long mach dari kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) menuju Patung Timbangan Km 32, dengan diiringi orasi-orasi yang dilakukan peserta demo. Mereka juga melengkapi aksinya dengan mengusung spanduk-sapanduk yang bertuliskan antara lain ’BBM Naik Tinggi, Susu Tak Terbeli’. ‘Rakyat Cari Subsidi, Pejabat Sibuk Korupsi’. Ada lagi spanduk yang bertulsikan DPR, yang kepanjangannya diplesetkan jadi Dewan Pengkhianat Rakyat, dan beberapa spanduk lainnya. Dalam aksi tersebut, para peserta aksi juga menyebarkan 1000 bunga, sebagai tanda penolakan atas kenaikan BBM yang rencananya akan diberlakukan pada 1 April 2012 nanti. Inti aksi tersebut, menurut Ketua HMI Komisariat Sriwijaya, Haikal Alhafafah, bahwa pihaknya dari organisasi HMI dengan menyatakan sikap menolak dengan sangat opsi-opsi dan kenaikan harga bahan-bahan bakar minyak, dengan tuntutan katanya. Pertama, Nasionalisasikan perusahaan minyak asing: Contoh Kuba Kenapa Indonesia tidak bisa ?, kedua, hapuskan tunjangan anggota dewan untuk subsidi BBM, dari pada digunakan untuk proyek-proyek dan jalan-jalan keluar negeri yang tidak efektif, dan ketiga, pembuatan undang-undang pembatsan kepemilikan kendaraan mobil dan motor disetiap keluarga. ”Ini menyebabkan polusi, macet, dan peningkatan pemakaian BBM. Untuk itu kami berharap, segera realisasikan alternative yang solutif segera,” ujarnya ditemui para awak media disela-sela aksinya, kemarin. Jika ini tidak bisa direalisaikan lanjutnya, mahasiswa dan rakyat siap bersatu kembali untuk merevolusi sistem pemerintahan yang belum usai ketika reformasi 1998. ”Lebih baik daerah ini sesaat kami keluarkan untuk kesejahteraan rakyat selamanya dari pada kami harus mengeluarkan darah dan mati secara perlahan-lahan pada saat ini dan seterusnya,” tegasnya. Tak jauh dengan aksi HMI Sriwijaya, aksi di Musirawas intinya juga menolak kenaiokan harga BBM. Soalnya wacana kenaikan BBM pada 1 April mendatang, dinilai bakal menyebabkan kesengsaraan pada rakyat. ”Kenaikan BBM akan berdampak pada kenaikan semua sektor lainnya, termasuk kebutuhan bahan pokok,” ujar Zazin Rahmat, Koordinator Aksi. Karena itu, lanjut Zazin, seluruh mahasiswa se Indonesia bersatu untuk menolak kenaikan BBM. ”Kami seluruh mahasiswa telah berkoordinasi dan bersatu untuk menolak kenaikan BBM dengan melakukan aksi di daerah masing-masing,” katanya. (din/yat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me comments